Sabtu, Mac 05, 2022

TSUNAMI BUKAN HANYA NAMA


Dengan apakah
harus menundanya
bila berakhir rawan pun lahir
muram mencatatkan derita daratan
kenangan berulit sulit trauma berbunga berzaman.

Pertemuan ini hebat
perkenalan yang mengajar
tenat yang getar gegar yang mencalar
damai pantai
melupakan gelombang kecil
yang sering bermain di giginya
menjadi lorong ajaib
sebuah perjalanan yang teruja.

Demikian kias alami dalam kelam lorong
cahaya mendorong
makna kemulusan diri
tsunami hanya gelombang kecil
dari seluruh gelombang keagungan-Nya
titiknya di cermin pandang
peristiwa demi peristiwa
menguji alpa.

Tsunami bukan hanya nama
tapi gelombang ini
melebar andatila diri
mengakar ukhuwah
tidak juga hanya sejarah
tapi lorong untuk pasrah.

 
Ikatan Penulis Sabah,
6 Januari 2005

Tersiar dalam Dewan Sastera
keluaran April 2005 M/Surat 34

Hadiah Sastera Perdana Malaysia (HSPM)
2004/2005

Tiada ulasan: