usai usia kita memilih arah perjalanan
membiarkan bara masa menyala
dalam kalbu masih mendengar tawa
dan bicara bocahmu, bocahku
menunggu kartu di hujung minggu
mengintai santai menikmati indah kata-kata
cair coretan lebur dalam minda
kini mulai bertebaran mencapai ingatan
tertumpu kepada khazanah masa lalu
meski bagai lukisan yang bersatu
di hujung makna warna, akrab rasa itu
sentiasa menimang kenang-kenangan
- jeti yang sepi di hadapan kuala teluk padas
desa nelayan yang tampan merawai kehidupan
masih kuhidupkan aroma malam-malam di hadapanmu
khazanah yang berdenyut ketika sesekala tiba
jalan yang mati dan daerah pinggir yang sunyi
masih kuterima wajah pernah membawa pengalaman
jauh berpergian ke daerah lain yang menenggelamkan
keakraban.
Hasyuda Abadi,
Weston,
22 Ogos 2005
Tiada ulasan:
Catat Ulasan