Kulihat sesuatu yang datar ketika seekor binatang masuk
ke lorong diri. kupegang nafasnya. kuletakkan di kaki hati.
ia menjadi arnab yang berbulu lembut. sewaktu menjadi sutera
salju kalbu meniduri mimpi-mimpi yang semakin gelora
dataran itu selimut yang kering. seekor binatang itu kian mencakar
cakar sunyi. hatiku semakin dibawa berjuang. berjalan ke hilir
yang berakhir di puncak yang retak. melankolisnya menjadi
awan-awan hitam menenggelamkan angin dingin
seekor binatang di lorong diri tak mungkin mampu keluar
tatkala enggan kubongkar kesasar walau galau sering mengiring
kembara yang menyalakan api di diri.
Kota Kinabalu,
12 April 2004.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan