Selasa, Jun 13, 2006

Puisi Terter

-Sebuah kritikan bacapuisi 50 jam

terjadilah peristiwa orang-orang berpuisi
yang tahu puisi dan tak tahu puisi
yang faham puisi dan tak faham puisi
yang pandai berpuisi dan tak pandai berpuisi
yang hebat membaca puisi dan tak hebat membaca puisi

semuanya terjadi
semuanya terjadi dari tak pernah menjadi pernah
semuanya terjadi dari tak endah menjadi endah
semuanya terjadi dari tak kenal menjadi kenal
semuanya terjadi dari tak enak menjadi enak
mencairkan puisi yang sembunyi di kertas
mencanang puisi yang kaku di buku
mancanai puisi yang bisu di laci

terjadilah bait-bait puisi bertebaran di atas kertas-kertas
bertaburan di lantai dipandang santai longai
orang-orang beratur seorang demi seorang berdendang
melaungkan suara dibawa terbang di seluruh ruang dewan
seorang demi seorang berdondang
menetaskan makna puisi mengalir di celah-celah lantai

kini terjadi suara dan makna tak tertangkap
tidak lagi sempat didiami dalam fikiran yang turut longlai
lelah menunggu waktu tiba waktunya
puisi demi puisi disampaikan
yang kemudiannya hening
diam dewan

dan terjadilah jawapan yang tak pernah ada
di kepala kita yang suka berpesta
gemar menulis angka
menggemakan terterterterterterterterterrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr!


Dewan Besar DBP,
12 Jun 2006

Tiada ulasan: