Isnin, Ogos 30, 2010

Kipas di Tangan


Kipas sebenarnya sudah berada di tangan
tapi sayang tak tahu bagaimana menggunakannya
dia menggaru-garu kepala dan semakin tua dia
memandang-mandang masa depan yang gemilang
memandang-mandang kalau mungkin tukang kipas
mampu menjanakan kipas yang berada di tangan.

"Tukang kipas berada di merata!" kata seorang sahabat
yang telah mulai terjana oleh hembusan kipas
yang telah dilepaskannya kepada si tukang kipas,
sambungnya, "soalnya, janakan danamu sebanyak
mungkin",kerana dia mulai papa sekarang
menanti rezeki yang tak pasti."Ini survival!"
sambil tertawa dalam seribu satu makna.

Mulailah dirasainya makna yang tersirat
dari janaan hembusan kipas itu
benar dia semakin bernama, dinamai dalam babak
demi babak asmara yang berahi tapi bukan berani.
Seperti sahabatnya, dia juga menanti pencarian
yang tidak pasti. "Apakah harus kujanakan
juga dari janaan kipas yang tersirat ini?"

Beberapa zaman berlalu. Kipas tidak lagi berada
di tangan tapi di dalam tangan nafsu.

Kota Kinabalu,
1995

Tiada ulasan: