Selasa, Januari 13, 2009

Tragedi Palestin: bilakah berakhir?

Tragedi yang menyebabkan pertumpahan darah di bumi Palestin telah sekian lama kita ikuti. Hanya beberapa ketika seakan dendam dieram bersiaga untuk mengumpul kekuatan baru dan peristiwa yang serupa berlaku lagi. Kesedihan sentiasa juga berulang dan mengulangkan ungkapan, mengulangkan penentangan, mengulangkan harapan-harapan agar bumi suci itu segera aman dan rakyatnya menikmati erti bebas serta merdeka. Malangnya, ia terjadi lagi. Kita pun kembali memandangnya dengan seluruh rasa yang tidak dapat disembunyikan. Para penyair mencitrakan rasa simpati dan marah mereka menerusi puisi, menyulam diksi yang pelbagai, mereka menyampaikan bait-bait puisi yang sarat dengan cinta, tidak kurang amarah yang tidak pernah sampai ke titik yang dicita-citakan. Penderitaan warga Palestin juga sering mengingatkan lagu puisi yang pernah didendangkan oleh Zubir Ali - Balada Seorng Gadis Kecil. Saya juga pernah menulis sebuah puisi panjang tentang hal yang serupa. Semua orang juga punya pertanyaan yang hampir sama: sampai bila? Sampai bilakah pertelingkahan manusia berakhir? Bilakah orang-orang yang zalim itu menerima pembalasan? Seperti lirik di bawah ini:

Berapa banyak lagi
Gadis kecil tak berdosa
Akan menjadi mangsa
Kejaman manusia

Berapa abad lagi
Gadis kecil seperti Munir
Akan menjadi korban
Peperangan...


Tiada ulasan: